Sabtu, 19 Agustus 2017

Cerita sejarah berkuasanya Inggris di Indonesia

          Hey guys, gimana kabarnya? kangen nggak sama artikel tulisan ane? semoga aja ente semua pada kangen deh ya!! baca tiap artikel artikelnya, karena ini modelnya seperti episode loh, berkelanjutan..😅😅.

          Kali ini kita bakalan bahas berkuasanya Raffles di tanah Indonesia kita ini. Nah, siapakah Raffles ini? yuk baca kelanjutanya dibawah ini.. Dibaca semuanya ya!! Insyaallah berkah deh, dapet ilmu dari sini.. hehe 😅😅


          Baiklah, berikut ini ceritanya, simak baik baik ya guys..

          Pada artikel sebelimnya sudah diceritakan bahwa Herman William Daendels yang merupakan utusan / gubernur jendral VOC ditarik kembali oleh belanda dan digantikan oleh Jan Willem Janssen. Tapi Jan Willem Janssen telah gagal, karena dia tidak mampu meneruskan kebijakan kebijakan yang telah dibuat oleh Daendels.

          Kemudian Gubernur Jendral Lord Minto yang merupakan pimpinan inggris yang telah menguasai beberapa daerah di hindia memerintahkan Thomas Stamford Raffles yang berkedudukan di pinang untuk segera menguasai jawa. Dengan sigap, Raffles berangkat menyebrangi laut jawa dengan membawa 60 kapal perang ke batavia. Dan Raffles pun terusir lalu melarikan diri ke semarang. Beberapa minggu kemudian, batavia jatuh di tangan Inggris. Raffles dan pasukanya mengejar Janssen dan Janssen ini akhirnya menyerah kalah melalui perjanjian yang disebut dengan "Kapitulasi Tuntang".

          Nah, lalu apa isi perjanjian itu? Jawabanya....
Perjanjian kapitilasi tuntang menyatakan bahwa semua jajahan belanda adalah milik Inggris, Semua tentara belanda menjadi tawanan Inggris, Orang-orang Belanda boleh bekerja pada pemerintahan Inggris, Hutang hutang belanda bukan tanggungan Inggris.😈😈

          Dengan berkuasanya Inggris di Jawa, Raffles membuat kebijakan Land Rent. Land berarti tanah, dan Rent berarti sewa. Jadi Lant Rent adalah peraturan yang mengharuskan rakyat untuk membayar sewa/bisa disebut pajak tetapi rakyat diperbolehkan menanam apapun (bebas). Sistem pajaknya adalah tanah yang subur, dikenai pajak 1/2 (setengah) dari hasil panen. Sedangkan yang tidak subur, dikenakan pajak 1/4 (seperempat) dari hasil panen. Kalau dirata-rata setiap wajib pajak itu akan menyerahkan 2/5 dari hasil.

          Dasar pemikiran raffles terhadap kebijakan Land Rent adalah "Tanah adalah milik pemerintah. Jika rakyat mau menggarap, harus membayar sewa."

          Berikut ini adalah beberapa peninggalan Raffles, yang masih digunakan hingga sekarang. Mau tau apa saja? cek dibawah:
  • Sistem pajak tanah.
  • Buku Story of Java.
  • Kebun raya Bogor.
  • Tanaman Rafflesia Arnoldi.
  • Istana Presiden.
          Nah, seperti biasa setiap kekuasaan pasti memiliki akhir. Akhirnya pemerintahan Raffles berakhir, yang disebabkan oleh kebiasaan dan budaya petani yang sulit dirubah, yakni rakyat yang enggan membayar pajak. Peran bupati dan kepala desa lebih kuat dari asisten presiden, dalam artian rakyat lebih tunduk kepada bupati dan kepala desa daripada pemerintahan Raffles. Dan adanya perjanjian London yang menyatakan jajahan belanda harus diserahkan ke belanda. Akhirnya Raffles tidak jadi Gubernur Jendral, tetapi hanya menjadi Gubernur saja di bengkulu (sumatra).

          Kalau mau tau apa aja sih kebijakan Raffles, lihat aja peta konsep yang kami buat ini.


          Nah teman, itu tadi adalah cerita tentang Inggris Berkuasa di Indonesia. Pada idenya Raffles dimaksudkan agar Inggris memperoleh keuntungan yang banyak dan rakyat Indonesia tidak menderita. Tapi pada kenyataanya Raffles telah gagal karena Inggris hanya memperoleh keuntungan yang tak seberapa, rakyat Indonesia juga masih saja menderita. Itu juga bukan karena tanpa sebab, penyebabnya adalah rakyat Indonesia khususnya petani yang budayanya sulit untuk diubah, pengawasan pemerintah juga kurang, Raffles juga sulit melepaskan kultur sebagai penjajah. Kerja Rodi, perbudakan dan juga monopoli masih juga dilakukan.

          Pesan kami adalah jangan bandel bandel lah jadi orang, dengan sistem 5 hari sekolah aja merengek aduh aduh, apalagi banyak peraturan yang dilanggar, inilah penyebab suatu negara tidak maju maju, begitu begitu aja.. Lihat deh Jepang, dengan orangnya yang disiplin akhirnya jepang menjadi negara yang maju, meskipin wilayahnya kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar